Top Menu

Advertisement

Advertisement
zona kampus lainnya

Fungsi dan Manfaat Mangrove

Senin, 31 Maret 2014, 18.51 WAT
Last Updated 2021-06-24T18:34:44Z
Advertisement


Fungsi dan Manfaat Mangrove, Feliatra (2001) menyatakan hutan mengrove merupakan daerah yang memiliki arti penting, yang memberikan fungsi dan manfaat bagi manusia dan alam. Hutan mangrove tidak saja bermanfaat karena menghasilkan kayu, namun lebih dari itu yaitu sebagai penyangga ekosistem laut maupun daratan. 

Salah satu manfaat keberadaan hutan mangrove adalah menyediakan sejumlah makanan dan unsur hara bagi beberapa spesies hewan laut termasuk yang memiliki arti ekosistem penting. Unsur hara dan sejumlah besar bahan organik di hutan mangrove ini sebagian besar berasal dari luruhan daun-daun mangrove serta organisme yang telah mati dan diuraikan oleh mikroorganisme.


Arief (2003) menyatakan pentingnya mangrove secara lebih sederhana dapat dipandang dari lima fungsi  yaitu 1) fungsi fisik, menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi, menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru, sebagai filter air asin menjadi tawar. 2) fungsi kimia, sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen, penyerap karbondioksida, pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri. 3) fungsi biologi, sebagai sumber makanan penting bagi invertebrata kecil, kawasan pemijahan atau asuhan bagi udang, ikan, kepiting, kerang dan lain-lainnya, kawasan untuk berlindung, bersarang serta berkembang biak bagi burung dan satwa lain.4) fungsi ekonomi, penghasil kayu, penghasil bahan baku industri, penghasil bibit ikan. 5) fungsi lainnya, sebagai kawasan wisata alam pantai dan sebagai tempat pendidikan, konservasi dan penelitian.

Daftar Pustaka

Arief, A., 2003. Hutan Mangrove : Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta. 47 hal.

Feliatra. 2001., Isolasi dan Identifikasi Bakteri Heterotrof yang Terdapat pada Daun Mangrove (Avicennia sp dan Sonneratia sp) dari Kawasan Stasiun Kelautan Dumai. Jurnal Natur Indonesia. 3(2): 104-112.


TrendingMore