Top Menu

Advertisement

Advertisement
zona kampus lainnya

Kondisi Biofisik Danau Tempe

Jumat, 10 Januari 2014, 05.43 WAT
Last Updated 2021-06-24T18:34:52Z
Advertisement

danau tempe

Danau Tempe secara topografi dan hidrologi tidak terpisah dari 2 (dua) danau di sekitarnya yaitu Danau Sidenreng dan Danau Buaya yang mempunyai daerah pengaliran sungai seluas 6.138 Km², secara limnologi dan ekologi, danau ini termasuk tipe danau entropies, yaitu berbentuk cawan yang sangat datar dengan karakteristik tersedianya lahan pasang surut luas di sekitar danau. Pada umumnya Danau Tempe dalam setahun dapat menutupi areal seluas 10.000 ha dan pada musim kemarau dapat menurun menjadi 1000 ha (Amin dan Mustafa 2000).

           Fluktuasi ketinggian air pada saat banjir mencapai sekitar 2 sampai 4 meter, sementara kedalaman danau hanya 5 sampai 7 meter. Banjir oleh kiriman dari daerah sekitarnya, yang sungainya bermuara ke Danau Tempe, sedangkan saluran pembuangan hanya satu yaitu sungai Cendranae yang bermuara di Teluk Bone. Untuk Kabupaten Wajo, Sidrap, dan Soppeng, danau tersebut merupakan kantong air. Sumber air untuk danau ini berasal dari dua sungai besar yaitu Sungai Bila dari Pegunungan Latimojong dan Sungai Walannae dari Pegunungan Lompobattang, dan sungai-sungai kecil seperti Sungai Kalola, Sungai Lanciran, dan Sungai Batu-batu (Tamsil, 2000).

          Karaktersitik Danau Tempe dengan kondisi banjir yang selalu terjadi setiap tahun pada musim hujan dapat dilihat pada keadaan danau dengan elevasi yang landai sehingga volume air yang bertambah melalui sungai akan meluap dan menyebabkan banjir. Iklim tropis serta curah hujan tinggi di sepanjang sungai yang bermuara di danau merupakan kondisi yang menyebabkan besarnya volume air yang tertampung dalam danau. Berdasarkan data Stasiun Klimatologi (1996) et al Yusuf 2011 bahwa daerah Danau Tempe dan sekitarnya termasuk dalam wilayah iklim tropik basah, yang dicirikan dengan adanya dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kabupaten Wajo, musim hujan terjadi pada bulan Februari sampai Juli, November dan Desember, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Agustus sampai Oktober dan Januari.


DAFTAR PUSTAKA


Amin, M dan Mustafa, A. 2000. Kualitas air Danau Tempe pada saat air naik dan surut, hal. 183-198. Dalam Prosiding Semiloka Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Danau dan Waduk. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung.

Tamsil, A. 2000. Studi Beberapa Karakteristik Reproduksi Prapemijahan dan Kemungkinan Pemijahan Buatan Ikan Bungo (Glossogobius cf. aureus) di Danau Tempe dan Danau Sidendrang Sulawesi Selatan. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yusuf , M. 2011. http://www.kondisi-umum-danau-tempe dapus.html. [diakses pada hari Selasa, 19 Juli 2011].







TrendingMore