Advertisement
Minggu, 17 Mei 2015. Bunyi nada dering pada perangkat selurer saya menandakan adanya sebuah pesan masuk. Bergesas saya mengambilnya dan melihat, ternyata memang ada sebuah pesan masuk yang berasal dari sebuah aplikasi “Messager” yang terkoneksi dengan akun Facebok Saya.
Sebuah pesan yang berasal dari sebuah akun facebook. Namun tidak jelas nama akunnya, yang jelasdari foto frofil yang saya lihat, terpampang sebuah foto seorang anak sedang duduk dengan membekap kedua kakinya serta kepala yang tertunduk kebawah. Gax jelas, dia siapa dan darimana. Saya pun merasa dan tidak pernah mengenalnya.
Berikut transkip percakapan yang terjadi antara saya dan dia (seseorang yang berasal dari akun fb yang tidak jelas) percakapan ini terjadi pada hari minggu 17 Mei 2015 .
“Kak” awal isi pesan masuk yang berasal dari aplikasi “Messangger” yang terkoneksi dengan akun fb saya (12.29 wib). Berselang 30 menit berikutnya datang lagi sebuah pesan “ kk bsa bantuin aku gak kak??”. Kemudian saya membalas pesan masuk tersebut “???”. Jawaban yang saya berikan (???) karena saya bingung dan heran, ni orang siapa kox tiba-tiba bilang minta tolong sama saya.
Beberapa menit kemudian datang balasan “ aku lagi cari kerjaan kak, ya mana tau kk bisa bantu. Aku butuh banget di pekanbaru. Aku gak punya tempat tinggal maupun famili”. Karna saya tidak kenal dengan dia, saya balas aja “ Lo sapa? Salah orang bukan, emang kita kenal ???”.
“ya udah kk, thanks atas waktunya” jawabnya.
“gila Lo..SKSD (Sok Kenal, Sok dekat ).....jawab ku....
“hmmm.....namanya orang yang sedang berusaha mencari nafkah untuk hidup, ya gini lah realitas kehidupan dari zaman ke zaman. Orang yang hidupnya kalangan menengah keatas g akan pernah melihat orang yang di bawah nya. Saya hanya butuh bantuan saja, ya kalau tidak bisa, tidak perlu mencaci maki orang.” Jawabnya lagi.
Membaca balasan yang seperti itu kemudian saya menjawab “ kamu pernah baca berita gax?. Rumah umi pipik, istri almarhun ustad UJE, dibakar habis oleh api. Ternyata pelakunya adalah seorang bocah yang tidak jelas asal usulnya yang ditolong dan dibantu oleh umi pipik dan almarhun UJE.
Sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2014/06/30/33/1005993/alasan-pelaku-tega-membakar-rumah-mendiang-uje |
Kemudian datang pesan balasan yang berisi “ ya itulah namanya kehudupan kakak. Kita melihat seseorang dari luar tetapi didalamnya busuk. Tetapi bagi saya rezeki itu gak akan ke mana-mana. Selagi di jalan yang benardan tergantung sifat akal dan fikiran. Orang menjalankan hidup agar bisa sebaik-baik mungkin. Tapi ya udah, gak usah dibahas kak, yang terpenting saya udah berusaha untuk diri saya agar tidak merugikan orang lain. Karena tidak ada seorangpun yang tidak memiliki masalah hidup”.
Kemudian saya balas pesan tersebut “ Asal lo dari mana? Dengan sedikit rasa ingin tahu dan kasiahan padanya. Kemudian saya kirim pesan lagi yang isinya “ Jangan panggil sy kakak, saya cowok. Panggil saya abang.
Tak berselang lama ada balasan “asal saya jambi kakak, oh gt, kalau di Jambi cowok maupun cewek sama saja dipanggil kakak” jawabnya.
Setelah memahami permasalahannya, kemudian saya jawab “ saya sarankan kamu untuk mendatangi dinas sosial atau kantor polisi terdekat. Nantik dengan senag hati mereka akan memulangkan kamu ke Jambi. Saya menyarankan agar dia pergi ketempat tersebut, karena menurut saya dia masih berada di bawah umur dan termasuk kedalam anak-anak yang tersesat atau terpisah dari orang tuanya yang berada jauh di Jambi sana. Atau dengan alasan apapun juga, intinya demikian.
Namun sarannn saya tidak bisaaa dia lakukan karena dalam pesan balasannya dia menulis “ hmmm....gax bisa lagi kakak, karena nama saya sudah terdaftar di depsos Jakarta. Gax bisa 2x.”. tak berselang lama dia mengirim pesan “ oh ya kakak, jalan Angkasa di Pekanbaru ni dimana ya??”. Namun karena saya sudah tak mau melanjutkan percakapan ini saya jawab langsung dengan kata-kata terakhir saya “ saya cukup prihatin dengan keadaan kamu. Tapi mohon maaf, saya takbisa membantu. Cari saja orang lain. Kemudian jangan balas lagi pesan ini”.
Benar saja, akhirnya tak ada lagi pesan balasan darinya. Ya begitulah percakapan ini dimulai dan berakhir, bukan saya tidak mau menolong dia. Manusia sebagai mahluk sosial harus saling tolong menolong sesamannya. Namun, saya juga harus berhati-hati dalam menolong seseorang. Berubahnya zaman dan dengan semakin sulitnya perekonomian negara Indonesia ini, menjadikan semua orang berubah. Baik tingkah lakunya dan tutur katanya. Rambut bolehlah sama, namun isi hati, sapalah yang tau. Wawlohialam bisawab......
Dan inilah dia transkip percakapan saya dengan dia hasil dari Screen shot |
Transkip percakapan |